Harapan apa yang telah kubuat?
Telanjur merenda sejuta mimpi
Aku memang bukan orang yang kuat
Tapi aku pantas untuk dimiliki
Tak bisakah aku memilih?
Bersamamu terasa cukup
Tak bisakah aku memilih?
Mencintaimu sudah lebih dari cukup
Ya mungkin memang benar
Kita memang bertemu. Tapi tidak untuk bersatu.
Kita memang saling menyapa. Tapi tidak untuk bersama.
Kita memang bilang cinta. Tapi hanya sekedar dibibir saja.
Bukan karena kita munafik.
Atau coba hati ditampik.
Apalagi tidak saling tertarik
Ini hanya ilusi. bukan kisah yang otentik.
Bukan jarak yang memisahkan
Bukan juga waktu yang menyulitkan
Tidak ada yang salah dengan ini
Mungkin hanya ego yang harus diakhiri
Coba sampaikan doa lewat para merpati
Barangkali, kita memang hanya sedang diuji
Jika memang tidak bisa bersama
Untuk apa kita harus bertahan
Buang waktu dan habiskan sisa harapan
Bahkan hati ini sudah cukup lelah memendam
Kita tidak pernah saling menyakiti
Hanya saja terukir luka sendiri
Luka yang mungkin tidak dapat terobati
Dan memohon utuk segera diakhiri
Jika memang harus berakhir bahagia
Maka berakhirlah
Tapi tidak akan pernah ada akhir yang bahagia
Ini bukan sekedar drama atau telenovela
Ini realita. Ini nyata.
Kita mungkin saling percaya.
Tapi tidak untuk tuhanku, tuhanmu.
Ini hanyalah kisah cinta tak bertuan
Biarkan aku menari diatas matahari
Dan jangan biarkan aku kembali
Biarkan aku bernyanyi diatas bulan
Dan jangan biarkan aku pulang
Perbedaan agama memang jadi masalah besar.
Karena cinta beda agama bisa jadi cinta segitiga.
Antara aku, kamu dan Tuhan.
***
haii, aku kembali dengan puisi yang gaje hehe. ini bukan curahan hati kok. cuma ingin mengapresiasikan sesuatu yang seperti cukup lama memendam di hati. bagaimana jika aku mendapatkan posisi seperti yang ada di puisi tersebut? akhir yang menyakitkan? entahlah. aku nggak akan pernah tahu sampai ini benar benar berakhir. hehehe. terima kasih sudah membaca. :)