Kamis, 07 Juni 2012

MALAM YANG PALING HANGAT (MyDiary)


Malam itu memang bukan malam pertama aku berada di sampingnya. Namun ku rasakan betapa aku sangat dekatnya. Di deret paling belakang. Aku memang tidak sendirian. Tapi, andai dia tahu, betapa aku sangat hangat berada di sampingnya. Mungkin saja dia juga merasakan sebuah kesakitan, saat kepala pria yang berada di sisi kiri ku  itu tergeletak di pangkuanku. Sedangkan pria yang ada disisi kanan ku adalah pria yang menyukai dan aku sukai.

Wajahnya memucat di bawah dinginnya malam. Oh.. kasihan sekali. Aku berkorban untuknya. Ku lepas jaket yang sedari tadi melindungiku dari dinginnya malam. Lalu ku tutupi tubuhnya yang mulai kaku itu. Matanya yang sudah mulai tertutupi kantuk, tetap terbaca. Ia seperti mengucapkan “terima kasih”. Aku hanya tersenyum. Lebih parah lagi saat kaki kaki nya mulai gemetaran, aku putuskan untuk melepaskan syal yang juga sedari tadi membalut leherku. Kaki kaki yang sangat dingin dan hamper membeku itu, ku balut dengan selembar syal kesayanganku. Baiklah, tak ada salahnya aku berkorban.

Aku tahu ia pasti sakit hati,saat aku mengambil jaket milik seorang temanku dan kuberikan pada pria yang lelap di pangkuanku. Aku hanya berkata “tidurlah, perjalanan masih panjang”. Ia hanya mengangguk pelan dan mulai memejamkan matanya lagi.
Perjalanan berakhir, ia terbangun. Pria yang berada di pangkuan juga terbangun dan mengucapkan 

“maaf, telah meropatkanmu. Aku sangat lelah. Terima kasih juga jaketnya.”

Seakan tak mau kalah, pria yang ada di sisi kananku juga berkata.

“syalmu sangat membantu. Jaketmu juga. Terima kasih telah berkorban untuk seorang pria. Aku memang bukn pria yang bias melindungi wanita sepertimu. Kamu terlalu tangguh untuk ukuran seorang wanita manis sepertimu. Terima kasih juga jaketnya, aku merasa berada didalam pelukmu saat kau balutkan ke tubuhku yang mengigil.” 

Senyum manisnya membuatku beku dan takbisa mengucapkan apa apa. Aku hanya tersenyum dan mtaku seakan menggambarkan sebuah kata kata. “iya, aku akan selalu melindungi dan berkorban untukmu. Walaupun aku seorang wanita. Tapi, aku akan lebih menyayangi dan mencintaimu.”

Malam itu adalah malam dimana aku mendapatkan sebuah mimpi yang menjadi nyata. Terima kasih untuk pria manis yang berada di sisi kananku. Sebagai teman, sahabat, kakak, dan adik.  Aku menyayangimu.  ^^