Malam itu memang bukan malam pertama aku berada
di sampingnya. Namun ku rasakan betapa aku sangat dekatnya. Di deret paling
belakang. Aku memang tidak sendirian. Tapi, andai dia tahu, betapa aku sangat
hangat berada di sampingnya. Mungkin saja dia juga merasakan sebuah kesakitan,
saat kepala pria yang berada di sisi kiri ku itu tergeletak di pangkuanku. Sedangkan pria
yang ada disisi kanan ku adalah pria yang menyukai dan aku sukai.
Wajahnya memucat di bawah dinginnya malam. Oh..
kasihan sekali. Aku berkorban untuknya. Ku lepas jaket yang sedari tadi
melindungiku dari dinginnya malam. Lalu ku tutupi tubuhnya yang mulai kaku itu.
Matanya yang sudah mulai tertutupi kantuk, tetap terbaca. Ia seperti
mengucapkan “terima kasih”. Aku hanya tersenyum. Lebih parah lagi saat kaki
kaki nya mulai gemetaran, aku putuskan untuk melepaskan syal yang juga sedari
tadi membalut leherku. Kaki kaki yang sangat dingin dan hamper membeku itu, ku
balut dengan selembar syal kesayanganku. Baiklah, tak ada salahnya aku
berkorban.
Aku tahu ia pasti sakit hati,saat aku mengambil
jaket milik seorang temanku dan kuberikan pada pria yang lelap di pangkuanku. Aku
hanya berkata “tidurlah, perjalanan masih panjang”. Ia hanya mengangguk pelan
dan mulai memejamkan matanya lagi.
Perjalanan berakhir, ia terbangun. Pria yang
berada di pangkuan juga terbangun dan mengucapkan
“maaf, telah meropatkanmu. Aku sangat lelah. Terima
kasih juga jaketnya.”
Seakan tak mau kalah, pria yang ada di sisi kananku
juga berkata.
“syalmu sangat membantu. Jaketmu juga. Terima kasih
telah berkorban untuk seorang pria. Aku memang bukn pria yang bias melindungi
wanita sepertimu. Kamu terlalu tangguh untuk ukuran seorang wanita manis
sepertimu. Terima kasih juga jaketnya, aku merasa berada didalam pelukmu saat
kau balutkan ke tubuhku yang mengigil.”
Senyum manisnya membuatku beku dan
takbisa mengucapkan apa apa. Aku hanya tersenyum dan mtaku seakan menggambarkan
sebuah kata kata. “iya, aku akan selalu melindungi dan berkorban untukmu. Walaupun
aku seorang wanita. Tapi, aku akan lebih menyayangi dan mencintaimu.”
Malam itu adalah malam dimana aku mendapatkan
sebuah mimpi yang menjadi nyata. Terima kasih untuk pria manis yang berada di
sisi kananku. Sebagai teman, sahabat, kakak, dan adik. Aku menyayangimu. ^^